Sejarah Perkembangan Bahasa Belanda

hqdefault.jpg
Share this post

///

Tulisan kali ini mengulas Sejarah Perkembangan Bahasa Belanda (Dutch). Bahasa Belanda banyak digunakan terutama di negara-negara Uni Eropa. Jumlah penggunanya total mencapai dua puluh delapan (28) juta orang. Dua puluh tiga (23) juta di antaranya adalah penutur asli bahasa Belanda (data empat tahun lalu).

 

1. Ragam Penutur Bahasa Belanda

Penutur asli terbanyak ada di negara Belanda sendiri (Netherlands), mencapai 16 juta orang. Berikutnya ada di Belgia (Belgium) sebanyak 6,5 juta orang atau 60% dari total penduduk, kebanyakan berada di daerah utara, yakni wilayah bernama Flanders (Flandria).

Negara lainnya yang menggunakan Bahasa Belanda adalah Prancis, khususnya di wilayah yang bernama French Flanders, yang terletak di perbatasan dengan Belgia. Jumlahnya tidak banyak, hanya sekitar dua puluh ribu orang untuk penggunaan percakapan sehari-hari.

Berikutnya ada Suriname, sebuah negara yang terletak di Amerika Selatan. Penutur asli Bahasa Belanda di Suriname mencapai tiga ratus lima puluh ribu orang. Sedangkan penuturnya sebagai bahasa kedua mencapai dua ratus lima puluh ribu orang.

Bahasa Belanda juga dipergunakan secara resmi oleh penduduk di Pulau Aruba, bersamaan dengan penggunaan Bahasa Papiamento. Namun hanya dipergunakan oleh sedikit orang saja dari total penduduknya yang hanya sekitar seratus ribu orang. Padahal Bahasa Belanda telah diajarkan di sekolah-sekolah di sana.

Berikutnya, Curacao juga menggunakan Bahasa Belanda, terutama oleh lima belas ribu penutur aslinya di daerah tersebut. Dan banyak dari total penduduknya yang mencapai 155 ribu jiwa itu menggunakannya sebagai bahasa kedua mereka.

Di negara lainnya, yakni Sint Maarten, Bahasa Belanda merupakan bahasa resmi bersama dengan Bahasa Inggris. Sebanyak beberapa ribu orang di sana menggunakan Bahasa Belanda, namun yang lebih umum dipakai adalah Bahasa Inggris.

Sedangkan di Afrika Selatan (South Africa) dan Namibia, Bahasa Belanda dipakai dalam bentuk Bahasa Afrikaans. Bahasa Afrikaans dianggap sebagai bahasa turunan (daughter language) dari Bahasa Belanda dan dapat saling dimengerti oleh kedua penuturnya dalam beberapa aspek (mutually intelligible to some extent).

 

 

2. Asal Usul dan Perkembangan Bahasa Belanda

Bahasa Belanda adalah cabang dari Bahasa Jermanik Barat yang termasuk dalam keluarga Bahasa Jermanik. Bahasa lainnya yang termasuk cabang dari Jermanik Barat di antaranya adalah Bahasa Jerman, Bahasa Inggris, Bahasa Frisian, dan Bahasa Afrikaans.

Bahasa Belanda merupakan bahasa yang dekat dengan Bahasa Inggris setelah Bahasa Frisian. Banyak juga yang mengatakan bahwa Bahasa Belanda sangat mirip dengan Bahasa Jerman. Ada juga yang mengatakan bahwa Bahasa Belanda berada di antara Bahasa Inggris dan Bahasa Jerman.

 

3. Periodisasi Perkembangan Bahasa Belanda

 

  • Bahasa Belanda Lama (Old Dutch)

 

BahasaSemua Bahasa Jermanik berasal dari perkembangan Bahasa Proto Jermanik yang dipakai pada masa sekitar tahun 500 SM (sebelum Masehi) di daratan utara Eropa dan Skandinavia. Pada sekitar tahun 200 M, Proto Jermanik berkembang menjadi 3 dialek, yakni dialek utara, barat dan timur. Dialek barat inilah yang menurunkan Bahasa Belanda.

Pada sekitar abad ke-8 M, terjadi perubahan bunyi pada dialek Bahasa Jerman Hulu (Old High German) yang merupakan nenek moyang dari Bahasa Jerman modern. Perubahan ini menyebabkan Bahasa Old High German akhirnya berbeda cukup besar dari bahasa lainnya pada cabang Bahasa Jermanik Barat.

Namun perubahan itu tidak mempengaruhi Bahasa Belanda Lama (Old Dutch / Old Low Franconian). Demikian juga Bahasa Old Saxon, Bahasa Frisian Lama (Old Frisian) dan Bahasa Inggris Lama (Old English) tidak terpengaruh.

 

  • Bahasa Belanda Pertengahan (Middle Dutch)

Bahasa Belanda Lama berkembang menjadi Bahasa Belanda Pertengahan yang dipakai dalam percakapan dan bahasa tulisan pada sekitar tahun 1150 M hingga 1500 M. Banyak literatur yang berasal dari periode ini.

Pengguna Bahasa Belanda modern ternyata masih dapat memahami literatur yang berasal dari periode Bahasa Belanda Pertengahan. Hal ini karena Bahasa Belanda termasuk bahasa yang relatif konservatif, tidak banyak mengalami perubahan.

Proses standarisasi Bahasa Belanda mulai terjadi pada tahun 1477 M. Saat itu dialek daerah Flanders dan Brabant adalah yang paling dominan dan berpengaruh. Selanjutnya gerakan ke arah standarisasi semakin menguat, sehingga pada abad ke-16 M dialek daerah Antwerp menjadi yang paling dominan dan berpengaruh.

 

  • Bahasa Belanda Modern

Perkembangan Bahasa Belanda Pertengahan menjadi Bahasa Belanda Modern terjadi pada sekitar pertengahan abad ke-16 M. Pada tahun 1637 M terbit terjemahan Injil pertama dalam Bahasa Belanda yang disebut dengan Statenvertaling (dalam bahasa Inggris: Translation of The States). Terjemahan ini dibaca oleh banyak orang di banyak daerah sehingga membantu proses standarisasi Bahasa Belanda.

Sementara itu, daerah Belanda di bagian selatan (yang sekarang dikenal sebagai Belgia dan Luksemburg) saat itu merupakan bagian dari wilayah Spanyol, Austria dan Prancis. Lebih dari separuh penduduk Belgia saat itu berbahasa dialek Belanda, namun Bahasa Prancis lebih banyak dipakai dalam ruang publik, seperti sekolah. Sehingga Bahasa Belanda pada periode masih belum terstandarisasi sepenuhnya.

Selanjutnya pada sekitar pertengahan abad ke-19 M terjadi Gerakan Flemish yang menuntut hak-hak penutur Bahasa Belanda. Situasi saat ini pun masih menyiratkan situasi saat itu di mana terdapat beberapa variasi dalam dialek Bahasa Belanda.

Contohnya, Bahasa Belanda yang dipakai di daerah Flanders (Belgia) maupun di Belanda sendiri ada yang menggunakan dialek lokal yang berbeda. Berbeda dengan Bahasa Belanda standar. Di Flanders, Bahasa Belanda yang digunakan lebih konservatif dan banyak kosa katanya berasal dari Bahasa Belanda yang lebih lama.

(Silakan tonton video di atas untuk penjelasan lebih lengkapnya…)

 

Source: Langfocus Channel di Youtube

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *